Para Tokoh Muda NTT Desak Aparat Periksa TikToker Richard Theodore

  • Whatsapp
Istimewa

JAKARTA, BN – Sejumlah tokoh muda asal Nusa Tenggara Timur (NTT) di Jakarta mendesak aparat Kepolisian untuk segera memeriksa Artis TikTok (TikToker), Richard Theodore.

Desakan tersebut disampaikan advokat dan Hakim Mediator Dr. (c) MM Ardy Mbalembout, SH, MH, CLA AllArb, Advokat Fransiska Xaveria Wahon, SH, CTL dan akademisi Maksimus Ramses Lalongkoe, S.Sos, M.Sc, dalam konferensi di kantor Law Firm Mbalembout & Associates, MTH Residence, Otista, Jakarta Timur.

Menurut Ardy Mbalembout, secara hukum penyampaian konten tiktok Richard Theodore, patut diduga telah melanggar Pasal 45 ayat 3 Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) Tahun 2006, dengan ancaman hukuman 4 tahun dan atau denda 750 juta rupiah dan juga melanggar Pasal 28 ayat 2 tentang menghasut untuk membenci terhadap suatu etnis tertentu, serta diduga melanggar Pasal 244 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang diskriminasi terhadap Ras.

Advokat ibu kota ini menegaskan, perbuatan Richard Theodore tersebut terkait dengan pasal-pasal dalam UU ITE dan KUHP, merupakan Delic Umum sehingga penyidik tidak perlu ada pengaduan formil dari masyarakat tetapi harus secara pro aktif menyidik dengan cara memanggil yang bersangkutan agar dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya,” ujar Ardy Mbalembout.

Penegasan yang sama juga dikatakan Fransiska Xaveria Wahon, menurutnya, konten Richard Theodore, telah mendeskreditkan masyarakat NTT bahkan menimbulkan kerugian materil bagi bapak Asman secara pribadi. Sebab dengan viralnya video tersebut bisa saja mengakibatkan kehilangan pelanggan karena video tersebut dapat memengaruhi pikiran masyarakat luas sehingga tidak mau berbelanja di tempat tersebut, padahal bapak tersebut sudah sangat baik dan jujur telah menyimpan handphone tersebut, meski Richard Theodore hanya sebatas social experiment.

“Hebohnya konten Richard Theodore itu, karena telah mendeskreditkan masyarakat NTT bahkan menimbulkan kerugian materil bagi bapak Asman sendiri. Sebab dengan viralnya video itu bisa saja mengakibatkan kehilangan pelanggan bapak Asman karena video tersebut dapat memengaruhi pikiran masyarakat luas sehingga tidak mau berbelanja di tempat tersebut, padahal bapak tersebut sudah sangat baik dan jujur telah menyimpan handphone tersebut, meski Richard Theodore hanya sebatas social experiment,” papar Fransiska.

Untuk itu lanjut Fransiska, meskipun hari ini Richard Theodore telah menyampaikan permohonan maaf melalui media sosialnya usai dirujak Marion Jola dan Arie Kriting, tetap saja yang tiktoker itu telah memengaruhi public luas seolah-olah orang NTT tidak jujur.

“Sekalipun dia sudah minta maaf tetap saja dia sudah mencederai perasaan masyarakat NTT, sehingga dia harus diproses hukum agar ada efek jeranya, apalagi video tersebut dijadikan konten yang bisa mendapatkan keuntungan secara finansial,” tegas Fransiska.

Sementara itu akademisi Maksimus Ramses Lalongkoe, mengatakan penyampaian permohonan maaf Richard Theodore, tidak dapat seketika mengembalikan pikiran masyarakat luas sebelumnya yang meyakini bahwa ada masyarakat NTT tidak jujur. Sebab, konten tersebut telah viral dan menyebar ke mana-mana.

“Jadi begini, permohonan maaf si Richard Theodore itu, tidak lalu dengan mudahnya seketika mengembalikan pikiran masyarakat luas sebelumnya yang meyakini bahwa ada masyarakat NTT tidak jujur. Sebab, konten tersebut telah viral dan menyebar ke mana-mana. Kalau yang nonton konten itu ada jutaan manusia belum tentu saat minta maaf juga yang nonton jutaan bisa saja hanya segelintir orang maka Sebagian besar orang masih memercayai itu,” tegas mantan jurnlias ini yang juga seorang Content creator.

Selain itu juga tambah alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang ini, beberapa ucapan Richard Theodore sesungguhnya merendahkan harkat dan martabat masyarakat NTT, dan tidak mencerminkan sebagai seorang creator terdidik.

Seperti diketahui, Artis TikTok, Richard Theodore mendapat hujatan masyarakat NTT usai videonya soal tes kejujuran kepada seorang bapak tua penjaga warung di Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial, Richard sempat tidak sadar telah meninggalkan ponselnya. Namun, saat hendak menaiki kapal, dia baru teringat bahwa telepon genggamnya tertinggal di warung si bapak tua.

Secara spontan, Richard pun menyebut akan membuat konten tes kejujuran, dia juga berjanji bakal memberi sejumlah uang kepada penjaga warung jika benar-benar jujur. Melalui video yang beredar, Richard diduga sedikit mengucapkan nada ancaman kepada penjaga warung apabila tidak jujur terhadapnya.

“Kalo dia gak jujur kita gebukin. Kita lihat orang NTT jujur atau enggak,” ucap Richard Theodore yang panik karena hp-nya benar-benar ketinggalan, dikutip Rabu, 14 Juni 2023

Lebih lanjut, Richard pun bergegas menuju warung si bapak tua dengan tergesa-gesa hingga berlari. Beruntung, ponselnya masih berada di warung tersebut. Namun, yang membuat warganet geram, si Richard malah menyalahkan penjaga warung. Dia marah lantaran bapak tua itu tidak langsung memanggil Richard saat ponselnya tertinggal.

“Waduh, astaganaga. Kenapa tidak panggil kami pak? Kata Richard dengan nada tinggi ke arah penjaga warung Bapak tua pemilik warung mengatakan bahwa saat hendak dipanggil, Richard dan teman-temannya sudah pergi menggunakan motor. “(Kamu) sudah jalan pakai motor, saya kemas toh,” kata si bapak.

Setelah mendengar jawaban bapak tersebut, Richard lantas keluar dari warung tanpa berujar sepatah katapun. Adapun perekam video tetap memberi uang kepada si bapak karena dianggap telah jujur.

Terakhir, saat ditanya oleh perekam video mengapa Richard terburu-buru pergi, si artis TikTok itu kemudian menjawab bahwa bapak penjaga warung tidak sepenuhnya jujur. Parahnya lagi, dia malah menuding bapak tua itu sengaja tidak langsung memanggil agar ponsel bisa dijual. “Nggak lah. Jujurnya gak 100%. Kalau dia benar-benar baik, tulus dari hati, pasti dipanggil ya, harusnya dipanggil. Dia tunggu kita nyebrang pulau, baru dia jual hp saya,” pungkasnya. (*/BN)

Related posts