KUPANG, berandanusantara.com – Seekor sapi milik Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Pohon Nitas, kelurahan Manulai II, kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dibantai pencuri.
Para pencuri nekat membantai, meskipun di tubuh sapi dicap jelas nama gereja. Setelah dibantai, para pencuri membawa kabur dagingnya, sementara kulit dan tulang dibiarkan.
Para pencuri lalu membungkus tulang dan organ bagian dalam menggunakan kulit, sehingga nampak seperti sapi sedang tertidur.
“Ada cap di paha sapi, GPN (Gereja Pohon Nitas). Semoga yang curi bisa selamat,” ujarnya Binggo Nabunome, gembala sapi gereja, kepada media Selasa (2/2/2021) siang.
Menurut dia, kasus pencurian sapi dan ternak lainnya semakin merajalela di pinggiran Kota Kupang. Setiap tahunnya diperkirakan mencapai ratusan kasus.
“Kalau pencurian ternak di daerah Manulai sampai Bolok sudah jadi hal biasa. Kalau ditinggal, jangan harap ternak bisa selamat,” katanya.
Selain kejadian di Manulai, wilayah lain di pinggiran kota Kupang juga memgeluhkan hal yang sama.
Warga kelurahan Manulai II dan sekitarnya berharap, pemerintah kota Kupang dan aparat keamanan dapat meningkatkan pengamanan di wilayah tersebut. (*BN/MB)