KUPANG, berandanusantara.com – Akibat penenerbangannya delay dalam waktu yang cukup lama, seorang penumpang Kal Star dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) memukul Station Manager Kal Star cabang Kupang.
Bukan hanya itu, seorang penumpang lainnya melampiaskan kekecewaannya dengan memecahkan kaca loket penjualan tiket Lion Air lantaran gagal check in. Akibat kejadian ini, para pelaku harus membayar ganti rugi dan berurusan dengan aparat kepolisian.
Hal tersebut terjadi di Bandar Udara (Bandara) El Tari Kupang, NTT, Kamis (26/11/2015) siang yang diwarnai dengan suasana gaduh. Keributan terjadi akibat seorang penumpang Kal Star yang marah karena pesawat yang hendak ditumpanginya delay, karena pesawat tersebut mengalami gangguan. Penumpang tersebut pun melayangkan pukulan ke wajah Station Manager Kal Star Cabang Kupang, Bambang Dwi.
Pelaku pemukulan adalah Darmanto Kessie. Ia merupakan Dosen merangkap pejabat penjamin mutu salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Kupang. Dia mengaku kesal karena dirinya sudah dua kali gagal terbang sejak Rabu 25 November hingga Kamis 26 November 2015.
“Saya diterlantarkan dari kemarin. saya minta dipindahkan saya tidak dilayani dengan baik. Saya dorong dia dan tampar, saya kalau pukul dia hancur. Saya merasa dirugikan baik pribadi maupun secara lembaga,” ujar Darmanto.
Darmanto akhirnya diamankan oleh Aviation Security Bandara El Tari Kupang, kemudian diserahkan kepada pihak Kepolisian yang menjemputnya menggunakan mobil patroli.
Sementara Station Manager Kal Star cabang Kupang, Bambang Dwi yang menjadi korban pemukulan mengaku pihaknya telah berusaha maksimal melayani kebutuhan penumpang. Namun, lanjut dia, usahanya tidak mendapat apresiasi dan harus menderita kesakitan akibat pemukulan tepat mengenai rahangnya oleh Darmanto.
“Diterlantarkan, mau terlantarkan seperti apa? kemarin memang ada pembatalan, seusai aturan kita inapkan tapi beliau tidak mau karena rumahnya disini. kita ganti uang transport dan daambil. kita penerbangan esok pagi dan kita sudah terbang, kupang ende ende denpasar. ternyata ada technikal risc di atas, alasan kesemalatan maka pilot tidak melanjudkan perjalanan danlebih maksimal di sini daripada di Ende,” jelas Bambang.
Selain pemukulan itu, seorang penumpang Batik Air (Lion Group), Antonius Amuntoda juga memecahkan kaca loket penjualan tiket maskapai tersebut, lantaran kesal akibat gagal chek in. Pelaku yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini naik pitam karena merasa dipermainkan staf maskapai Lion Air.
“Saya bolak balik. sampai sini saya disuruh bolak balik, saya ke chek ini disuruh kembali kesini. Ya sudah karena emosi dibolak bailk saya pecahkan kaca,” ungkapnya kesal.
Akibat tindakannya tersebut, Antonius yang hendak menjalankan tugas di Jakarta ini harus membayar ganti rugi akibat kerusakan kaca loket penjualan tiket yang dirusaknya.
Sebelumnya, kasus delay yang teradi pada maskapai Lion Air Group membuat penerbangan Kupang- Surabaya- Jakarta dan ke sejumlah rute terganggu. Karenanya, warga meminta pemerintah untuk segera melakukan pemeriksaan, bahkan membekukan ijin operasional Lion Air Group. (AM)