KUPANG, berandanusantara.com – Dinamika politik menjelang pemilihan gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin menarik. Salah satu figur yang kini menjabat sebagai Bupati Kupang, Ayub Titu Eky menyatakan diri maju bertarung di arena politik memperebutkan kursi NTT 1.
Pernyataan sikap ini tentu mengagetkan publik, lantaran Bupati Kupang dua periode itu hingga beberapa waktu terakhir sama sekali tidak melakukan gerakan politik, seperti yang dilakukan sejumlah figur lainnya seperti Esthon Foenay – Christian Rotok, Beni K Harman, Raymundus Fernandes, Kristo Blasin, Daniel Tagu Dedo, Honing Sani, serta figur lainnya.
Dalam konferensi persnya, Selasa (21/3/2017), Ayub Titu Eky menjelaskan, sikap yang diambilnya itu guna menjawab arus dukungan yang begitu kencang terhadap dirinya untuk maju di Pilgub 2018. “Hampir setiap hari banyak masyarakat yang ingin datang menemui saya. Hari kamis dan minggu nanti masih ada lagi yang akan datang,” katanya.
Menurut dia, melengkapi dukungan terhadap dirinya maju di ajang politik bergengsi ini, dua partai politik bahkan telah siap mengusungnya. Namun, dirinya enggan menyebutkan parpol tersebut. Dia juga meminta agar masyarakat yang menginginkannya maju agar melakukan sosialisasi di lingkungannya masing-masing.
Dia menambahkan, pernyataan sikapnya ini sekaligus mengharapkan masyarakat untuk tidak lagi membuang energi datang bertemunya, tetapi wujud dukungan itu cukup dengan melakukan sosialisasi agar dapat membantu pada saat survey partai politik.
“Suara rakyat adalah suara Tuhan. Jadi jika Tuhan berkenan, pasti tidak ada yang mustahil, tapi jika Tuhan tidak berkenanpun pasti ada jawaban,” Pungkas Titu Eky.
Pernyataan sikap yang dibuat Ayub Titu Eky ini disebut-sebut menjadi rival berat bagi dua figur asal Timor, Esthon Foenay dan Raymundus Fernandes, dalam memperebutkan suara “Atoin Meto” (orang Timor). (AM/obornusantara)
