Pemkot Kupang Launching Pemanfaatan Kawasan Wisata Pantai Kelapa Lima

  • Whatsapp
Dok Prokopim Kota Kupang.

KUPANG, BN – Selasa (11/9), Pemerintah Kota Kupang akhirnya me-_launching_ pemanfaatan Kawasan Wisata Pantai Kelapa Lima yang pembangunannya telah diresmikan Maret 2022 lalu oleh Presiden Joko Widodo. Lokasi kawasan kelapa lima nantinya akan dimanfaatkan sebagai pusat wisata kuliner sekaligus tempat pelaksanaan event event wisata seperti festival etnis budaya hingga lokasi hiburan bagi masyarakat. _Launching_ ditandai dengan menekan tombol sirine oleh Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, S.H., bersama Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II, unsur Forkopimda dan perwakilan dari Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah NTT (BPPW NTT). Turut hadir para para anggota DPRD, perwakilan Bank Indonesia Wilayah NTT, perwakilan Bank NTT, Tokoh Agama, KADIN NTT, HIPMI Kota Kupang, para Staf Ahli Wali Kota, para Asisten Sekda, Pimpinan Perangkat Daerah, Camat dan Lurah se-Kota Kupang.

Dalam sambutannya, Penjabat Wali Kota berpesan agar berbagai kegiatan pemanfaatan tidak hanya dilaksanakan saat launching, “semua yang di-launching hari ini, harus terus berjalan. Jika kedepannya ditemui ada kekurangan, akan kita evaluasi bersama untuk penyempurnaan, sebab kalau tidak dimulai (pemanfaatannya), anggaran negara hampir 80 Miliar yang telah digelontorkan untuk membangun tempat ini akan sia-sia belaka,” tegas Penjabat.

Read More

Lebih lanjut Penjabat mengatakan bahwa masyarakat Kota Kupang patut bersyukur atas perhatian pemerintah pusat dengan dibangunnya kawasan wisata kelapa lima tersebut, “ini salah satu bukti perhatian serius Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Kota Kupang sehingga harus kita jaga dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ujar George. Dirinya juga berpesan agar semua pihak ikut menjaga kebersihan di kawasan wisata tersebut. Ia khusus menegaskan kepada jajarannya terutama yang bertanggung jawab mengelola kawasan tersebut untuk meningkatkan kerja kolaborasi terutama dalam menjaga agar kawasan tetap bersih, salah satunya dengan menempatkan tempat sampah setiap radius 200 meter dan mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan di kawasan wisata agar nyaman serta menarik minat pengunjung.

George juga berpesan agar setelah launching, kawasan wisata ini dapat dimanfaatkan secara baik, terutama dari segi penataan lapak bagi pegiat usaha kuliner ikan. Bahkan ke depan, Penjabat mengatakan akan meminta dukungan dari berbagai stakeholder untuk melatih _service_ dan _hospitality_ para pelaku usaha di tempat tersebut sehingga memenuhi standar pelayanan bagi wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut. Apalagi jika nanti di kawasan tersebut sudah rutin digelar event seni dan budaya. “Adanya event-event nantinya akan menunjang pertumbuhan perekonomian yang berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat Kota Kupang, sehingga kebersihan, _service_ juga _hospitality_ dari pelaku usaha perlu diperhatikan dan ditingkatkan”, ujarnya.

Lanjut dikatakan George Hadjoh bahwa apa yang disampaikan sebenarnya senada dengan pesan Menteri PUPR RI, Basuki Hadimuljono dalam kunjungannya ke Kota Kupang bulan September lalu. Ketika memantau Wisata Kuliner Kelapa Lima Menteri PUPR RI berpesan agar kawasan wisata tersebut segera dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

Menindaklanjuti pesan Menteri, Penjabat Wali Kota kemudian meminta waktu 1 minggu agar bersama dengan BPPW NTT menata kawasan wisata tersebut sehingga para pedagang bisa memulai aktivitas usahanya. Selain penataan lapak bagi para pedagang, Menteri PUPR juga meminta agar tanaman atau pohon yang sudah mati diganti baru dan memperhatikan kondisi lampu-lampu penerangan serta kebersihan kawasan wisata guna memberi kenyamanan bagi pedagang serta pengunjung agar aktivitas ekonomi di lokasi tersebut semakin bergeliat.

Kasatker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah I BPPW NTT, Roy Marten, S.T., dalam kesempatan tersebut melaporkan bahwa Kawasan Kelapa Lima yang di-launching merupakan salah 1 dari 3 segmen penataan Kota Kupang. 2 segmen lainnya adalah Pantai LLBK dan Koridor Jalan Frans Seda. Pembangunan dilaksanakan secara _multi years_ sejak tahun 2020 hingga tahun 2021 dengan total pembiayaan 79 Miliar 900 juta rupiah. Menurutnya, merupakan suatu kebanggaan bagi Kementerian PUPR dapat membangun ketiga segmen tersebut bagi masyarakat di Kota Kupang.

Roy ketika menyinggung pesan Menteri khususnya terkait tanaman yang mati akan segera diganti dalam beberapa minggu ke depan dan akan ada penambahan tempat sampah di setiap titik lapak pedagang sehingga sampah dari tiap lapak dapat langsung diangkut dengan mobil sampah milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang. (*/BN)

Related posts