KUPANG, berandanusantara.com – Rencana penutupan lokalisasi oleh Pemerintah Kota Kupang rupanya menuai tanggapan beragam. Herry Battileo, salah seorang warga Kota Kupang berpendapat bahwa penutupan bukan solusi yang tepat.
“Penutupan lokalisasi bukan solusi. Menjadi pertanyaan, kemana akan pergi para penghuninya?”ujar Herry melalui pesan Whatsapp, Sabtu (11/8/2018) siang.
Menurut Herry yang juga adalah Advokad Peradi ini, hal yang paling tepat dilakukan pemerintah saat ini adalah meyiapkan para penghuni lokalisasi dengan berbagai keterampilan. Setelah itu barulah mereka disebar dalam ke dalam kehidupan masyarakat yang luas.
Selain itu, jelas Herry, sambil dibekali keterampilan, dari sisi kesehatan pun harus diawasi secara ketat sehingga dapat meminimalisir penyakit menular, terutama ke generasi muda.
“Pemerintah mengalokasikan dana lebih kepada pihak LSM untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat luas tentang bahaya HIV & AIDS,” katanya.
Herry juga meminta peran serta dari semua pihak yakni DPRD, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, untuk ikut memikirkan seperti apa solusi yang tepat dari rencana penutupan lokalisasi terbesar di NTT, Karang Dempel (KD).
“Semoga dengan perhatian semua elemen, ada solusi yang lebih terbaik,” pungkasnya. (AM)