Warga Ragukan Kualitas Konstruksi Jembatan Weasa Belu

  • Whatsapp
Kondisi jembatan Weasa yang diabadikan warga. (Istimewa)
Kondisi jembatan Weasa yang diabadikan warga. (Istimewa)

KUPANG, berandanusantara.com – Warga desa Sarabau, kecamatan Tasifeto Timur, kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), meragukan konstruksi jembatan yang tengah dibangun di daerah tersebut. Jembatan tersebut rusak berat diterjang banjir.

Pekerjaan bekisting jembatan yang belum sempat dicor semen rusak berantakan setelah semua tiang penyangga tersapu banjir. Akibatnya, rangka besi yang sudah diikat rapi runtuh hancur.

Read More

“Konstruksi jembatan beasa ini sudah patah karena penyangganya disapu banjir sudah beberapa waktu lalu, tetapi belum dibongkar sama kontraktornya. yang jadi pertanyaan Bagaiamana kondisi sekarang kalau hujan, kami mau lewat mana,” ujar Nadus, Kamis (10/12/2020).

Nadus pun mengharapkan pekerjaan jembatan itu bisa secepatnya selesai, sehingga bisa memperlancar arus transportasi dari dan ke kota Atambua, ibukota kabupaten Belu. Karena, apabila warga harus terpaksan menggunakan jalan alternatif, jaraknya pun sangat jauh.

“Kami kira sudah bisa selesai cepat, ternyata lambat kerja jadinya rusak sebelum dipakai,” katanya.

“Metode pekerjaannya sekarang bagaimana? Apakah dibongkar dan ikat besi baru atau bagaimana? Ini harus jelas sehingga kualitasnya bisa kita lihat jelas,” sambung Nadus.

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) 2, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi NTT, Himler Manurung saat dikonfirmasi, Jumat (11/12/2020), membenarkan adanya kerusakan jembatan Beasa akibat diterjang banjir.

“Jembatan itu sementara dikerjakan dan diterjang banjir jadi rusak,” bebernya.

Himler menjelaskan, kerusakan bekisting di jembatan Beasa akan dibongkar akan dibongkar dan dikerjakan ulang dengan konstruksi yang sama. Apalagi, menurutnya, semua besi pada konstruksi jembatan sudah bengkok.

Jembatan Beasa merupakan satu paket pekerjaan dengan dua jembatan lainny yakni jembatan Nualain Cs yang dikerjakan oleh PT. Tarawesi sejak tanggal 20 Februari 2020, dan sesuai kelender kerja akan berakhir pada bulan Maret 2021.

Meski demikian, sampai dengan saat ini pekerjaannya masih pada tahap pembesian. Pada jembatan Nualain yang memiliki dua tiang penyangga masih dalam tahapan penggalian lubang (sumur), sehingga bisa mengalami keterlambatan. (*BN/ON)

Related posts