ENDE, berandanusantara.com – Hujan lebat yang mengguyur wilayah kecamatan Lepembusu Kelisoke, kabupaten Ende selama 3 hari menyebabkan terjadinya longsor. Akibatnya, akses penghubung 3 desa mengalami putus total.
Material longsor yang menutupi badan jalan membuat arus lalu lintas dari dan menuju 3 desa terhenti. 3 desa tersebut adalah Desa Detuara, Desa Rutujeja, Desa Tani Woda, dan juga satu desa yang berada di Wilayah Kecamatan Kota Baru yaitu Desa Tiwusora.
Salah pemuda Desa Detuara, Marianus Yanto Woda kepada wartawan, Senin (18/01/2021), menjelaskan, longsor terjadi di dua lokasi yaitu; kampung Nuabaru, Dusun Nuawika, Desa Tani Woda dan Kali Lowoleke yang menjadi pembatas Desa Tani Woda dan Desa Detuara, Minggu (17/1/2021) sekitar 14.30 Wita.
Menurutnya, sampai saat ini material longsor yang menutupi badan jalan belum juga dibersihkan. Akitifitas warga yang melewati jalur tersebut pun harus terhambat akibat kondisi tersebut. Dia pun mendesak Pemerintah Daerah kabupaten Ende untuk segera mengambil tindakan
“Pemerintah jangan menutup mata dengan kondisi yang dialami saat ini,” pinta Marianus.
Kepala Desa Tani Woda terpilih, Gregorius Jansen, saat dihubungi wartawan meminta dinas PUPR Ende agar turun ke lokasi supaya membersihkan material longsoran dengan alat berat. Menurutnya, warga sempat bergotong namun tidak maksimal.
“Karena dengan peralatan seadanya dan jumlah warga terbatas, akhirnya tumpukkan longsoran itu belum bisa dibersihkan,” kata Goris.
Senada, anggota DPRD Ende dari Daerah Pemilihan (Dapil) III, Vinsen Sangu, meminta pemerintah melalui Dinas PUPR dan BPBD untuk segera melakukan pembersihan titik-titik longsor yang menutupi akses jalan.
Vinsen mengatakan jalur tersebut merupakan jalur strategis dan satu-satunya akses jalan yang sering digunakan oleh masyarakat setempat untuk menjual hasil komoditi pertanian ke Kota Ende.
“Persoalan ini harus segera merespon masalah ini agar arus lalu lintas masyarakat di atas kembali normal,” pungkasnya. (BN/SP)