Peluang Besar Bank NTT di Waterfront City Labuan Bajo

  • Whatsapp
Direktur Dana Bank NTT Yohanis Landu Praing bersama KSOP III Labuan Bajo Hasan Fadili saat meninjau lokasi yang akan dikelola Bank NTT di kawasan Waterfront City Labuan Bajo. (Foto: BN)

LABUAN BAJO, berandanusantara.com – Kehadiran Waterfront City di destinasi wisata Super Premium Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) memberi peluang besar kepada PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT).

Betapa tidak, Bank NTT diberi peluang besar untuk menyediakan jasa layanan bank mulai dari Anjungan Tunai Mandiri (ATM), tempat penukaran uang (Money Canger), hingga proses transaksi pembelian tiket sampai kepada parkir masuk kawasan Waterfront City.

Read More

Hal ini telah tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Bank NTT dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo tanggal 20 April 2022 lalu. PKS tersebut bernomor: 048/PKS-BNTT/IV/2022 dan Nomor: HK.201/5/13/KSOP.LBJ/2022.

PKS tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur Utama Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho dan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo Hasan Sadili.

Di sela-sela kegiatan launching QRIS di Labuan Bajo, Direktur Dana Bank NTT Yohanis Landu Praing didampingi Kepala Divisi Treasury Zet Lamu dan Kepala Bank NTT Cabang Labuan Bajo, Ady Ranoh, melihat beberapa lokasi di Waterfrot City, yang akan dikelola Bank NTT, Rabu (11/5/2022).

Ada beberapa titik potensial bagian pada bangunan Waterfront Labuan Bajo yang nantinya akan menjadi lokasi penyediaan jasa layanan Bank NTT. Bahkan saat itu telah disepakati bersama Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo Hasan Sadili, yang juga hadir saat itu.

Pada kesempatan itu, Direktur Dana Johanis Landu Praing mengatakan diberinya porsi besar oleh KSOP Kelas III Labuan Bajo menjadi peluang besar bagi Bank NTT. Apalagi, semua kanal untuk transaksi keuangan di dalam Waterfront City menggunakan jasa Bank NTT.

“Nanti semua peralatan akan disiapkan bagian umum. Jika sudah, maka ini menjadi jualan yang baik dan memberi peluang bagi Bank NTT. Hari ini kami datang memastikan, selanjutnya akan didesain oleh Bagian Umum Bank NTT,” jelas Landu Praing.

Pengelolaan layanan jasa keuangan oleh Bank NTT di Waterfront City Labuan Bajo bukanlah proses yang mudah. Tetapi, hal ini dilalui dengan persaingan yang sangat ketat dengan sejumlah perusahan perbankan lainnya. Apalagi berada di kawasan wisata Super Premium.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho mengatakan Labuan Bajo merupakan destinasi wisata super premium sehingga kehadiran waterfront city dan Marina bakal menjadi daya tarik tersendiri, karena Waterfront City dan Marina akan menjadi pintu lalu lintas transportasi laut serta daya tarik bagi wisatawan.

“Karena Waterfront City merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia, dan itu ada di Labuan Bajo. Di situ ada potensi bisnis, sehingga kita bekerja sama dengan KSOP Labuan Bajo untuk Bank NTT hadir di situ,” jelas Alex menambahkan Bank NTT akan menyiapkan layanan money changer, digital lounge, CRM (Costumer Relationship Management) untuk tarik dan setor tunai, juga wahana untuk UMKM binaan Bank NTT.

“Pelayanan akan diberikan secara digital mulai dari ticketing gate. Secara internal, kita juga melihat potensi untuk menerapkan e-money. Misalnya orang yang mau berkantor atau pengunjung, mau parkir, bisa gunakan kartu dan tinggal top up saldo saja,” kata Alex yang juga menegaskana bahwa terobosan ini pun sebagai salah satu persembahan Bank NTT menyongsong pelaksanaan G20 di Labuan Bajo, beberapa saat mendatang.

Khusus untuk UMKM binaan Bank NTT, pihaknya akan mengatur jadwal yang teratur bagi setiap UMKM untuk bisa menampilkan hasil karya terbaik di waterfront City. Alex menambahkan, Bank NTT termasuk perusahaan yang beruntung bisa bekerja sama dengan KSOP Kelas III Labuan Bajo, karena diberikan privilege atau hak istimewa dalam kerja sama tersebut.

Sementara KSOP Kelas III Labuan Bajo, Hasan Sadili menjelaskan, dalam pola kerja sama itu, Bank NTT akan membantu memberikan penyediaan sarana pendukung di area pelabuhan Labuan Bajo. Menurut Hasan kepada media belum lama ini di Labuan Bajo, kerja sama ini bisa menjawab kerinduan masyarakat, di mana mereka bisa memiliki pelabuhan atau waterfront city yang lebih tertata dengan baik.

Untuk diketahui, waterfront city merupakan pembangunan perkotaan yang berdekatan dengan sumber air seperti pantai, danau, sungai dan terdapat unsur alam lainnya seperti matahari, langit, tanaman hidup yang dianggap sebagai sumber daya yang unik dan tak tergantikan. Waterfront city diyakini memiliki daya tarik wisata yang tinggi. (*/BN/MS)

Related posts