
ATAMBUA, berandanusantara.com – Pencanangan vaksin sinovac di kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang merupakan perbatasan RI–RDTL itu dimulai pada Kamis (4/2/2021). Vaksin perdana diberikan kepada Bupati Willybrodus Lay. Perwakilan Jurnalis pun ikut disuntik.
Usai divaksin, Bupati Willybrodus Lay mengatakan seluruh masyarakat Indonesia sangat rentan tertular Covid-19, termasuk di kabupaten Belu. Sehingga segera dilakukan intervensi, tidak hanya dari sisi penerapan protokol kesehatan namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif, salah satunya dengan vaksin.
Dikatakan, semua upaya yang dilakukan, termasuk vaksin, adalah semata-mata untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit, khususnya Covid-19. Oleh karena itu dia mengajak semua pihak di kabupaten Belu untuk menyukseskan penyuntikan vaksin.
“Tentunya dengan tetap patuh dan disiplin menerapkan upaya pencegahan lainya sesuai rekomendasi WHO, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, menerapkan etika batuk atau bersin, serta isolasi bagi yang sakit dan karantina untuk kontak erat,” ajak Willybrodus Lay.
Selain itu, Bupati juga mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan bersih, agar terhindar dari berbagai macam penyakit dan terutama memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang saat melanda dunia, termasuk Indonesia, serta kabupaten Belu.
“Ini penting untuk dilakukan, karena dengan proteksi diri yang baik, maka ketahanan tubuh pasti bisa terjaga. Kita harus pastikan bahwa dalam setelah ini kabupaten Belu bebas dari Covid-19,” katanya.
Selain Bupati, vaksinasi yang dilakukan di Rumah Sakit Bantuan (Rumkitban) TNI Angkatan Darat Atambua itu diberikan juga kepada pekerja media. Jurnalis yang menerima vaksin bersama 10 pejabat lain adalah Ketua Pena Batas Belu, Evan Dile Payong.
Menurut Evan, sebagai jurnalis yang berada paling depan dalam satu peristiwa, sangat berpeluang terpapar covid-19 sehingga vaksin sangat penting. Oleh karena itu, dia mengapresiasi pemerintah kabupaten Belu yang melibatkan Jurnalis dalam kegiatan vaksinasi.
“Sebagai pekerja media saya mengucapkan terima kasih karena sudah memilih Jurnalis untuk ikut ambil bagian dalam pencanangan vaksin sinovac hari ini,” ungkap kontributor salah satu Televisi Swasta Nasional itu.
Evan mengakui, sebelum divaksin dirinya merasa gugup dengan alasan akan terjadi sesuatu, pasca disuntik vaksin. Namun tidak ada efek samping selama 30 menit waktu berselang usai dirinya divaksin.
“Setelah mendapat penjelasan dan divaksin, saya merasa senang dan juga bangga karena kita pekerja media masih diperhatikan oleh pemerintah,” katanya.
Dia berharap kepada seluruh masyarakat Kabupaten Belu untuk menyiapkan diri dan bersedia untuk divaksin, sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran covid- 19.
Setelah pencanangan dan penyuntikan vaksin kepada 10 pejabat publim termasuk Jurnalis di kabupaten Belu, rencananya Jumat (5/2/2021) besok, vaksinasi akan dilakukan kepada seluruh tenaga kesehatan (nakes). (*BN/AM)