Kota Kupang Bangkitkan Ruang Kreatif Lewat Film dan Pasar Ramah Lingkungan

  • Whatsapp
Wakil Wali Kota Kupang bersama jajaran di Dinas Pariwisata Kota Kupang. (Foto: istimewa)

KUPANG, BN – Pemerintah Kota Kupang mulai menapaki arah baru pembangunan berbasis kreativitas dan keberlanjutan. Dalam 100 hari kerja pertamanya, Wakil Wali Kota Kupang Serena C. Francis, S.Sos., M.Sc., meluncurkan dua program inovatif yang menyatukan seni, ekonomi lokal, dan kepedulian terhadap lingkungan: Sunset Cinema dan Sunday Market.

Saat berkantor di Dinas Pariwisata Kota Kupang, Rabu (30/4/2025), Serena menegaskan pentingnya menciptakan ruang publik yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik, memberdayakan, dan ramah lingkungan. “Kupang punya potensi besar menjadi kota kreatif. Kita butuh ruang-ruang ekspresi yang juga bisa jadi penggerak ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Read More

Sunset Cinema, misalnya, mengusung konsep pemutaran film terbuka di ruang publik. Digelar setiap Jumat dan Sabtu sore, program ini akan menampilkan film-film edukatif dan budaya, termasuk dokumenter lokal dari NTT. Penonton dapat menikmati sajian film di tengah panorama pantai seperti Namosain, LLBK, atau Cendawan—lokasi yang disebut Serena sebagai “permata tersembunyi” kota.

“Ini bukan sekadar nonton bareng. Kita ingin mendorong literasi visual, promosi budaya lokal, sekaligus menghidupkan ruang publik yang sebelumnya kurang terpakai,” tambahnya. Pemerintah juga membuka peluang kolaborasi dengan komunitas film lokal untuk aspek teknis hingga kurasi film.

Sementara itu, Sunday Market—atau “Saboak Koepan”—akan menjadi wajah baru ekonomi kreatif di Kota Kupang. Setiap hari Minggu, kawasan Taman Nostalgia akan disulap menjadi ruang tanpa kendaraan (car-free night) yang penuh warna: dari produk UMKM, kriya, kuliner lokal, hingga hiburan rakyat. Semua dikemas dalam sentuhan desain tradisional-modern dan semangat ramah lingkungan.

“Tidak boleh lagi ada plastik sekali pakai. Kita akan gandeng bank sampah, siapkan edukasi daur ulang, dan perkuat kesadaran lingkungan sejak dari pasar rakyat,” ujar Serena. Ia juga menyebut akan menyediakan skema lapak berbayar maupun gratis bagi pelaku usaha, tergantung kategori produk dan kapasitas usaha.

Produk yang ditampilkan akan dikurasi untuk menjaga kualitas dan daya tarik visual. Mulai dari makanan, kerajinan budaya, kosmetik lokal, hingga tanaman hias akan mendapat panggung yang setara. Pemerintah juga menjanjikan fasilitas tambahan seperti area bermain anak, live music, dan sarana olahraga ringan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Josefina M. D. Getha, S.T., M.M., menambahkan bahwa arah baru ini menuntut kerja kolaboratif lintas sektor. Status aset Taman Nostalgia, misalnya, masih perlu koordinasi lebih lanjut agar mendukung kelancaran Sunday Market. “Ini bisa jadi ikon baru wisata urban Kupang, asalkan dikelola secara konsisten dan profesional,” ujarnya. (*/BN)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *