Polres Rote Ndao Rekonstruksi Kematian Mozad

  • Whatsapp
Salah satu adegan dalam rekonstruksi kematian mozad. (foto: Arkhimes/BN)
Salah satu adegan dalam  rekonstruksi kematian mozad. (foto: Arkhimes/BN)
Salah satu adegan dalam rekonstruksi kematian mozad. (foto: Arkhimes/BN)

RONDA, berandanusantara.com – Rekontruksi kasus penganiayaan yang menewaskan Christian Ndolu alias Mozad digelar Polres Rote Ndao di Tempat Kejadian Perkara(TKP), Kamis (03/09 2015), di dusun Netenaen Barat, desa Netenaen, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rekonstruksi yang sebelumnya dijadwalkan pukul 10:00 pagi harus diundur hingga pukul 14:50, karena sejumlah pihak termasuk tim Polres Rote Ndao terlambat tiba di lokasi rekonstruksi.

Rekonstruksi tersebut menghadirkan pelaku penganiayaan Lodowijk A.Corinus alias Lodi beserta sepuluh orang saksi yang menyaksikan peristiwa tersebut. Kesepuluh orang saksi tersebut antara lain; Saul Busu, Arnolus Ndoko, Jefin Solokana, Obet Ndun, Soleman Kay, Daniel Saduk, Yandri Ndun dan Bastian Ndolus, serta saksi tambahan sebanyak dua orang

Sebanyak 20 adegan diperagakan ulang tersangka Lodi saat menganiaya korban sejak awal hingga dilarikan ke RSUD Ba’a. Terlihat dalam adegan tersebut, tersangka menampar kemudian menendang korban masing-masing sebanyak satu kali. Setelah itu, korban langsung terjatuh dari kursi dan meninggal dunia.

Yane Ndun, istri Mozad, saat ditemui usai rekonstruksi meminta kepada aparat kepolisian agar dapat menegakan aturan dengan memberikan sanksi kepada pelaku sesuai perbuatannya. “Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya. Karena dengan perbuatan dia, suami saya meninggal dunia,” tegasnya.

Kasat Reskrim Polres Rote Ndao yang memimpin rekonstruksi tersebut menjelaskan, rekonstrusi dilakukan untuk memperjelas kasus yang dilakukan oleh tersangka kepada korban, sehingga masyarakat juga bisa tahu secara jelas penyebab kematian korban. “Berkasnya akan dilengkapi dan selanjutnya dikirim ke Kejaksaan,’ jelasnya.

Pantauan berandanusantara.com di lokasi, rekonstruksi berjalan dengan aman dan disaksikan warga setempat yang jumlahnya cukup banyak. Rekonstruksi berakir sekira pukul 15:30 Wita. (Arkhimes Molle/Ryan)

Related posts