Membanggakan, Tenun NTT Ditampilkan di Ajang Dubai Fashion Week 2023

  • Whatsapp
Salah satu karya Temma Prasetio yang dipamerkan di ajang Dubai Fashion Week 2023. (Foto: istimewa)

KUPANG, BN – Sebuah kebanggaan bagi provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), manakala tenun khasnya bisa dipamerkan di ajang fashion dunia yakni Dubai Fashion Week 2023.

Menjadi bagian di ajang berkelas internasional itu bukanlah hal yang gampang. Namun, banyak faktor disamping keunikan tenun NTT yang menjadikannya layak mendapat tempat sejajar dengan fashion dari banyak negara yang terlibat.

Read More

Desainer muda Temma Prasetio-lah yang mendapat kesempatan memamerkan hasil karya berbahan dasar tenun NTT di Dubai Fashion Week 2023. Karya yang dia tampilkam merupakan hasil kerja sama Dekranasda NTT dan LeVico.

Tangan kreatif Temma Prasetio menghasilkan karya tenun NTT menjadi produk fashion yang glamor dan elegant, serta memantik kekaguman dari para pencinta fashion dari berbagai negara.

Tampilnya Desainer Temma Prasetio di Dubai Fashion Week 2023 tak lepas dari dukungan penuh Julie Sutrisno Laiskodat atau yang akrab disapa Bunda Julie. Temma pun mengakui peran Bunda Julie mengangkat potensi tenun NTT.

“Saya sangat bersyukur, karena mendapat suport yang tak terhingga dari Ibu Julie Laiskodat,” katanya, Jumat (17/3/2023) melalui sambungan telepon.

Temma menjelaskan, di ajang Dubai Fashion Week 2023, dia membawa 24 koleksi busana tenun NTT yang berasal dari sejumlah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Empat diantaranya dari Sumba Timur, Lembata, Amarasi dan Belu.

“Jadi ada 24 desain yang diikutsertakan dalam ajang Dubai Fashion Week. Semuanya ada. Desain itu berupa jacket, jas dan busana jenis lainnya,” jelas Temma Prasetio.

Dalam ajang itu, kata dia, tenun NTT mendapat apresiasi luar biasa dari dunia internasional, karena memiliki desain yang unik, dengan pendekatan berbeda dari tenun-tenun lain yang ikut dalam ajang Dubai Fashion Week 2023.

“Mereka sangat terkejut dengan motif dan tenun NTT, karena sangat unik dan bagus. Dari sisi desain, saya gunakan pendekatan yang agak berbeda. Jadi kita bangga sekali. Mereka justru suka dengan gaya tradisional yang ditampilkan,” terangnya.

Dalam proses desain, Temma mengakui lebih menggunakan desain dengan cita rasa internasional, namun tetap memasukan unsur tenun, sehingga desainnya lebih diterima di pasar internasional.

“Motif NTT itu sangat eksotis, moderen dan harganya tidak murah, sehingga kita harus pintar untuk mendesain nya. Jadi saya tidak ingin desain yang berlebihan. Saya hanya masukan unsur tenun. Jadi desain ini mempertemukan antara kultural dengan kehidupan moderen, sehingga mereka menyatu dengan natural,” ungkapnya.

“Jadi antara tenun dan desain moderen itu mereka melihatnya jadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Itu yang membuat merek sangat suka. Kita bangga dalam ajang itu. Kita dapat tepuk tangan dari penonton yang tidak saya kenal. Mereka betul – betul mengapresiasi hasil karya anak negeri atau kekayaan intelektual masyarakat NTT,” tambahnya.

Temma menambahkan, dia senang menjalin kerjasama dengan Julie Laiskodat, karana sangat konsen terhadap dunia Fashion.

“Karena dia tahu, fashion itu merupakan cara pendekatan yang bisa membuat Indonesia lebih dikenal melalui pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) dari NTT,” pungkasnya.

Tentang Desainer Temma Prasetio

Temma Prasetio adalah seorang Desainer Menswear yang juga founder dan creative director dari brand pria “BYTEMMAPRASETIO” yang menangani dari sisi design pakaian, operasional, branding, marketing, hingga kehumasan.

Kecintaannya terhadap dunia seni dan budaya yang tinggi merupakan awal dari tercetusnya keinginan untuk menggeluti dunia fashion.

Temma Prasetio adalah lulusan sekolah fashion “Instituto Di Moda Burgo” jurusan menswear yang merupakan sekolah mode internasional pertama di Indonesia yang berasal dari Milan, Italia.

Temma yang juga bekerja sebagai professional di salah satu perusahaan kosmetik terbesar dunia asal Prancis ini mempunyai pengalaman lebih dari 10 tahun yang fokus pada edukasi, branding, pengaturan stock, rencana produksi, dan pengaturan pengiriman barang, dimana bidang fashion, edukasi dan Supply Chain saat ini tidak bisa dilepaskan.

Dari dunia seni sendiri, temma juga pernah terlibat dalam beberapa proyek, Diantaranya menjadi vokalis untuk pementasan musikal Onrop (2010), pelakon untuk Musikal Bawang Merah Bawang Putih (2011), beberapa film pendek (FTV) dan proyek iklan komersial.

Berkecimpung pada dua sisi yang berbeda yaitu bisnis dan seni, menciptakan esensi penting baginya dalam menjalankan bisnis fashion yang merupakan perpaduan dari berbagai unsur, tak hanya kreatif.

Dari mengembangkan brand-brand miliknya tersebut, Temma beberapa kali terlibat dalam acara – acara berhubungan dengan fashion antara lain menjadi tamu dalam acara TV antara lain di Channel Jawa Pos TV, Berita Satu dan Net TV,Trans TV, serta menjadi pembicara di acara – acara webinar dan social media, Temma juga beberapa kali terlibat dalam acara fashion show besar antara lain yaitu Jakarta Fashion Week 2017-2022, Indonesia Fashion Week 2022, JF3 2022.

Pada Oktober 2018, Temma Prasetio terpilih sebagai pemenang kedua Lomba Perancang Mode Menswear 2018 yang diselenggarakan oleh Jakarta Fashion Week, terpilihnya Temma Prasetio sebagai pemenang kedua ini semakin mengukuhkan predikat Desainer yang berkualitas yang mana predikat ini tidak pernah terpikirkan olehnya pada saat memulai usaha brand “Mandhari”-nya.

Dengan mendapatkan predikat pemenang tersebut, Temma Prasetio beberapa kali dipercaya untuk mensupport pakaian yang didesign khusus pada acara2 bergengsi di pertelevisian antara lain untuk host SCTV Music Award, Host Liputan 6 Award, Host Ulang Tahun SCTV ke 29 tahun, peserta Indonesian Idol, peserta LIDA Indosiar, Beberapa selebritas tanah air pun mempercayakan pilihan busananya pada Temma Prasetio, antara lain Fedy Nuril, Deva Mahendra, Raffi Ahmad, Andhika Pratama, Carend Delano, Rizky Febian, Vidi Aldiano, Boy William, Rio Dewanto, Iqbal Ramadhan, Jaz hayat, group music RAN, Marcell Siahaan, Varrel Bramasta, Angga Yunanda, Judika, Fabio Asher, Gabriel Prince, Andmesh Kamaleng ,dan masih banyak lagi.

Temma Prasetio mengharapkan kedepannya akan terus menampilkan portfolio karya yang berkualitas dan siap pakai untuk segmen Menswear, juga Ia pun berharap untuk dapat tetap membantu upaya bangsa dalam melestarikan wastra bernilai tinggi sambil mewujudkan visi brand ini yaitu “Mem-batik-kan Tenun” khusus untuk koleksi pakaian pria. (*/BN/HN)

Related posts